KRITIK CERPEN
HIKAYAT DALAM SAKU CELANA KARYA MASHDAR ZAINAL DALAM KUMPULAN CERPEN SUMATERA
EKSPRES EDISI 24 JUNI 2012
Oleh : Dewi
Andini
Cerpen Hikayat Dalam Saku Celana mengangkat
kehidupan sehari-hari yang sudah akrab dengan lingkungan sekitar kita, dalam
cerpen ini kita dapat melihat kehidupan suami istri yang mengalami pertengkaran
kecil akibat salah sangka. Terlihat dari kutipan berikut:
“Tiba-tiba
pikiranku melayang. Menebak-nebak sesuatu yang mungkin ada hubungannya dengan
selembar puisi cinta itu.”
Pikiranku melayang yang dimaksud dalam kehidupan
tersebut adalah memikirkan sesuatu hal yang belum pasti benar. Inilah hal yang
dapat menyebabkan pertengkaran apabila tidak ditanyakan langsung kepada
pelakunya. Akibatnya, pertengkaran pun terjadi dikeluarga mereka. Kecemburuan
yang terjadi ditimbulkan masalah kecil, karena sang istri melihat selembar
puisi di saku celana suami, membuat istri semakin membayangkan hal-hal yang
membuatnya khawatir. Apalagi dalam cerita ini, sang istri belum bisa memberikan
keturunan selama empat tahun menikah.
Kekurangan
dalam cerpen ini adalah cara penyampaian yang kurang begitu langsung dapat
dipahami oleh pembaca, dengan sudut pandang orang pertama yang sebagian
pembaca, ada juga yang bingung dengan judul karena hanya sedikit disinggung
diakhir cerita sebagai berikut:
“Aku
merebahkan diri. Celanamu masih utuh dalam dekapanku. Sambil berbaring, aku
bertanya-tanya, kenapa kau malah senang melihatku menderita, muntah-muntah? Apa
ada kejutan baru? Aku kembali merogoh saku celanamu dan kudekap erat-erat.”
Cerita yang diutarakan lebih dominan pada kehidupan
sang tokoh yakni kepercayaan suami istri yang dimaksud dalam judul. Dalam kisah
ini, dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap permasalahan harus dapat
diselesaikan dengan baik, apabila dalam suatu pertengkaran terjadi, salah satu
harus dapat mengalah. Jika suami dapat menjadi contoh yang baik kepada istri
dan tidak melakukan kebohongan terhadap istri, pasti akan lebih baik dalam
mengarungi kehidupan berumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar