BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Fungsi Kritik Sastra
Jika kita lihat
pengertiannya, kritik sastra melakukan penilaian terhadap sebuah karya sastra
dengan mempertimbangkan baik buruknya karya sastra dari berbagai aspek
kepengarangan serta menyandarkan diri pada suatu teori sastra tertentu. Secara
garis besar dapat kita katakan bahwa kritik sastra mempunyai fungsi sebagai
media penghantar antara sastrawan atau pencipta karya sastra dan penikmat
sastra untuk memahami karya sastra itu sendiri. Baik atau buruknya sebuah
karya sastra akan diketahui melalui kritik sastra, dimana seorang kritikus
bertugas menerangkan teknik dan arti karya sastra. Suatu karya sastra yang
belum atau sulit dipahami belum
tentu tidak mengandung isi sama sekali, melainkan disebabkan oleh idiom yang
berbeda, realitas sosial, dan munculnya pembaharuan yang tidak langsung dapat
diterima tetapi membutuhkan waktu dan proses.
Tentang peranan
dan fungsi kritik sastra dapat diketahui melalui pemahaman tentang hakekat
perbuatan penciptaan kritik sastra serta manfaatnya bagi pembaca dalam membantu
memahami suatu karya sastra. Kritik sastra berfungsi sebagai sarana penghubung antara karya sastra
dengan masyarakat penikmat karya sastra (dalam, http://ode87.blogspot.com). Tak terlepas dari kepentingan kritik sastra sendiri, yaitu untuk penerangan
bagi masyarakat selain untuk mendukung perkembangan kesusastraan sendiri.
Kritik sastra juga berfungsi sebagai guide pembaca dalam
menikmati karya sastra di samping sebagai pendorong kepada sastrawan terutama
sastrawan muda yang baru mulai mengembangkan bakatnya.
Pada intinya, kritik sastra memiliki tiga fungsi,
yaitu:
1.
Kritik sastra berguna bagi keilmuan sastra sendiri.
2.
Kritik sastra berguna bagi perkembangan kesusastraan.
3.
Kritik sastra berguan bagi masyarakat umum dimana kritik sastra memberikan
penjelasan tentang karya sastra.
Kritik sastra sebagai suatu karya seorang kritikus
juga memiliki fungsi sebagai pembina tradisi kultural. Untuk memenuhi
fungsi kritik sastra, beberapa syarat yang harus diperhatikan, antara lain:
1) Harus berupaya membangun dan menaikkan tingkat
kehidupan sastra;
2) Dijalankan secara objektif tanpa prasangka, dalam arti
dengan jujur mengatakan yang mana yang baik dan yang buruk;
3) Mampu memperbaiki cara berfikir, cara hidup, dan cara
berkarya seorang sastrawan;
4) Dapat menyesuaikan diri dengan lingkup kebudayaan dan
aturan nilai yang berlaku serta memiliki rasa cinta dan
tanggung jawab terhadap pembinaan kebudayaan dan aturan nilai yang
benar;
5) Dapat memberikan rangsangan kepada pembaca agar
berpikir kritis dan dapat meningkatkan kemampuan penilaian dan
penghargaan masyarakat terhadap karya sastra.
Sebagaimana
telah dijelaskan di awal bahwa kritik sastra berfungsi memberikan penilaian
atas baik buruknya sebuah karya sastra. Penilaian ini dilakukan dengan
alasan-alasan tertentu, tidak hanya berdasarkan ketentuan yang diberikan oleh
seorang kritikus.
Kritik sastra
yang berfungsi mendidik pembaca untuk menghargai karya sastra yang memiliki
nilai yang berkualitas. Kebanyakan pembaca telah memiliki jiwa kritis setelah
menikmati sebuah karya sastra, akan tetapi beberapa hal yang menjadi kendala
dalam menuliskan kritikan tersebut diantaranya; perlu memiliki konsep
atau teori sastra. Meskipun konsep ini dapat dipelajari, namun banyak orang
yang senang melakukan kritik sastra secara terbuka (lisan). Perlu memiliki
kemampuan menulis, tersedianya media massa atau penerbitan, dan perlunya
berkembang tradisi dalam mengkritik sastra.
Konsep tentang
satra berhubungan dengan penilain karya sastra berupa nilai baik atau buruk dan
indah atau tidak indah. Kemampuan menulis mewujudkan kritikan itu. Karena
melalui tulisan itulah pembaca dapat membuktikan bahwa ia telah melakukan
proses kritik sastra. Media penerbit diperlukan baik secara sederhana maupun
kompleks. Terbitan sederhana berupa stensil, sedangkan secara
kompleks berupa surat kabar, majalah, buku, dan lain sebagainya yang memerlukan
proses yang begitu rumit. Sedangkan mentradisikan kritik sastra merupakan
kebiasaan masyarakat sastra dalam menaruh perhatian terhadap karya sastra
sehingga masyarakat mengakui bahwa kritik sastra memiliki manfaat yang sangat
besar (dalam, http://ode87.blogspot.com ).
1. Fungsi Kritik Sastra Bagi Keilmuan Sastra.
Dalam menilai
sebuah karya sastra, seorang kritikus perlu dah harus menggunakan kritik sastra
sebagai dasar hukumnya. Akan tetapi, kritik sastra tidak hanya menilai tetapi
juga menganalisis dan dan hal lain sebagainya yang termasuk di dalamnya adalah
pendefinisian, penggolongan, pengkiasan, penguraian, dan penilian (evaluasi).
Kritik sastra
berusaha menguraikan unsur-unsur karya sastra berdasarkan teori sastra.
Apakah bernilai atau tidak. Memiliki kualitas seni atau tidak. Kemudian
mempertimbangkan seluruh penilaian yang menjadi kesatuan erat, barulah seorang
kritikus menentukan karya sastra itu bernilai tinggi, sedang, kurang, atau
tidak bernilai.
2. Fungsi Kritik Sastra Bagi Perkembangan Kesusastraan.
Dalam menilai
sebuah karya sastra, kritik menjelaskan tentang diantaranya penggunaan bunyi,
gaya bahasa, dan sebagainya juga diuraikan pikiran lain di luar unsur karya
sastra, yaitu nilai psikologi (jiwa), pandangan hidup, dan filsafat.
Dengan
melakukan perbandingan dengan karya sastra lain yang sudah memiliki nilai
sastra yang tinggi, sebuah karya sastra dibandingkan dalam penilaiannya.
Beberapa hal ini secara signifikan mampu mendorong sastrawan yang sudah mumpuni
ataupun sastrawan muda untuk meningkatkan mutu karyanya sehingga disinilah
letak perkembangan karya sastra dengan banyak bermunculan karya-karya yang baru
dan inovatif.
3. Fungsi Kritik Sastra Bagi Masyarakat.
Masyarakat umum
dan masyarakat sastra yang dalam hal ini termasuk ahli teori sastra, ahli
sejarah sastra, kritikus sastra, dan penikmat sastra (pembaca) dapat mengetahui
nilai sebuah karya sastra melalui kritik sastra. Kritik sastra dapat memberikan
jawaban atas pertanyaan yang mungkin timbul dari diri pembaca setelah menikmati
sebuah karya sastra.
Khususnya
masyarakat umum yang tidak mengetahui dan menguasai teori sastra, kritik sastra
berfungsi dan berperan sebagai mediator antara pembaca dan karya sastra dimana
kritik sastra menjelaskan secara keseluruhan hal-hal yang bersangkutan dengan
karya sastra tersebut. Selain itu kritik sastra juga secara tidak langsung
menggugah pembaca untuk menjadi seorang kritikus meskipun kritikannya tidak
berupa tuliasan ilmiah ataupun hanya sebuah resensi. Pengetahuan pembaca yang
bertambah tentang teori sastra dengan tidak langsung pembaca akan mengungkapkan
“karya ini baik” dan “karya ini buruk”.
Kritik sastra berguna memberikan bahan-bahan dalam
penyusunan sejarah sastra ataupun teori sastra. Apabila kita simpulkan secara
sederhana, kritik sastra memiliki fungsi sebagai berikut:
2) Mendudukan persoalan yang muncul dan menjawab
pertanyaan yang timbul setelah menikmati karya sastra yang dilakukan
dengan menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi
(memberikan penilaian) terhadap karya sastra berdasarkan teori dan
sejarah sastra.
3) Menjadi media konduksi antara karya sastra dengan
masyarakat penikmat sastra berupa pemberian motivasi kepada
penikmat sastra untuk secara tidak langsung menjadi seorang kritikus
sastra.
4) Menjadi guide pembaca dalam menikmati sebuah
karya sastra yang baik dan karya sastra yang tidak baik, yang asli dan
tidak asli.
5) Menjadi pengarah atau pembimbing dengan memberikan
pendapat atau pertimbangan bagi sastrawan muda atau pengarang
pemula untuk meningkatkan kualitas karya sastranya.
6) Mematangkan pemikiran ataupun ide bagi pengarang yang
telah banyak berkarya dan banyak mendapat impuls dari kritik
sastra.
7) Menjadi media untuk membangkitkan emosi yang baik
terhadap karya-karya pengarang tertentu.
8) Memberikan sumbangan pendapat atau bahan-bahan bagi penyusunan atau pengembangan teori sastra dan sejarah sastra.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Akhirnya,
penulis dapat menyimpulkan secara sederhana dari beberapa sumber yang telah
penulis baca adalah sebagai berikut:
“Fungsi kritik sastra adalah untuk menentukan nilai
baik dan atau nilai tidak baik terhadap suatu karya sastra dengan menafsirkan,
menguraikan, dan memberikan penilaian sesuai dengan hakikat sastra, unsur-unsur
sastra dan unsur-unsur lain di luar sastra.”
3.2.Saran
Sekelumit fungsi
kritik sastra telah penulis sajikan dalam makalah ini. Kritik
membangun dan saran dari pembaca makalah ini khususnya akan membantu dan terus
memeberikan motivasi positif dalam mempelajari mata kuliah kritik sastra.
Saran penulis
untuk perkembangan sastra dan kritik sastra adalah selayaknya kritikus tidak
canggung dan dengan tegas mengatakan ini baik dan ini tidak baik dalam
menanggapi sebuah karya sastra. Kritikus juga harus meminimalisir subjektifitas
dalam mengkritik karya sastra karena selain harus melewati pendekatan teori
sastra, penilaian juga harus dilihat dari aspek diluar sastra bahkan bidang
keilmuan yang hampir tidak ada hubungannya dengan sastra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar