Selasa, 08 April 2014

KRITIK CERPEN HIKAYAT SAKU CELANA



KRITIK CERPEN HIKAYAT DALAM SAKU CELANA KARYA MASHDAR ZAINAL DALAM KUMPULAN CERPEN SUMATERA EKSPRES EDISI 24 JUNI 2012
Oleh : Dewi Andini

Cerpen Hikayat Dalam Saku Celana mengangkat kehidupan sehari-hari yang sudah akrab dengan lingkungan sekitar kita, dalam cerpen ini kita dapat melihat kehidupan suami istri yang mengalami pertengkaran kecil akibat salah sangka. Terlihat dari kutipan berikut:
“Tiba-tiba pikiranku melayang. Menebak-nebak sesuatu yang mungkin ada hubungannya dengan selembar puisi cinta itu.”
Pikiranku melayang yang dimaksud dalam kehidupan tersebut adalah memikirkan sesuatu hal yang belum pasti benar. Inilah hal yang dapat menyebabkan pertengkaran apabila tidak ditanyakan langsung kepada pelakunya. Akibatnya, pertengkaran pun terjadi dikeluarga mereka. Kecemburuan yang terjadi ditimbulkan masalah kecil, karena sang istri melihat selembar puisi di saku celana suami, membuat istri semakin membayangkan hal-hal yang membuatnya khawatir. Apalagi dalam cerita ini, sang istri belum bisa memberikan keturunan selama empat tahun menikah.
            Kekurangan dalam cerpen ini adalah cara penyampaian yang kurang begitu langsung dapat dipahami oleh pembaca, dengan sudut pandang orang pertama yang sebagian pembaca, ada juga yang bingung dengan judul karena hanya sedikit disinggung diakhir cerita sebagai berikut:
“Aku merebahkan diri. Celanamu masih utuh dalam dekapanku. Sambil berbaring, aku bertanya-tanya, kenapa kau malah senang melihatku menderita, muntah-muntah? Apa ada kejutan baru? Aku kembali merogoh saku celanamu dan kudekap erat-erat.”
Cerita yang diutarakan lebih dominan pada kehidupan sang tokoh yakni kepercayaan suami istri yang dimaksud dalam judul. Dalam kisah ini, dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap permasalahan harus dapat diselesaikan dengan baik, apabila dalam suatu pertengkaran terjadi, salah satu harus dapat mengalah. Jika suami dapat menjadi contoh yang baik kepada istri dan tidak melakukan kebohongan terhadap istri, pasti akan lebih baik dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar